Navigasi

Rabu, 21 November 2012

Pendahuluan

Jika kita menambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M ke dalam 1 liter akuades, pHnya akan berubah dari 7 menjadi sekitar 4. Dalam sistem biologis, misalnya dalam cairan tubuh, juga dalam berbagai proses seperti dalam fotografi, perubahan pH yang besar dapat sangat menggangu. Untuk menjaga supaya tidak terjadi perubahan pH yang berarti, meskipun ditambahkan suatu asam atau suatu basa, digunakan larutan penyangga (buffer). Larutan penyangga dapat menahan nilai pH tertentu. Arti

Pengertian Larutan Buffer


Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan)pH-nya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air. pH larutan buffer tidak berubah (konstan) setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar. Larutan buffer merupakanlarutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya.
Larutan buffer mempunyai si

Macam-macam Larutan Buffer

a.   Larutan buffer yang menganduncampuran asam lemah dan basa konjugasinya.
Contoh :
Larutan yang terdiri atas CH3COOH dan CH3COONa

Rumus :  [H+] = Ka . [asam] / [basa konjugasi]
               pH  = - log [H+]

Keterangan :
Ka                 = tetapan ionisasi asam
[asam]           = konsentrasi asam
[basa konju.]  = konsentrasi basa konjugasi
Contoh soal.
1). Tentukanlah pH larutan

Sifat Larutan Buffer

Untuk lebih memahami sifat larutan buffer, maka akan dipelajari pengaruh penambahan asam kuat, basa kuat, dan pengenceran terhadap pH larutan buffer dan larutan bukan buffer.Sebagai larutan buffer digunakan larutan yang mengandung CH3COOH 0,1 dan NaCH3COO 0,1 M, sedangkan larutan bukan buffer digunakan larutan NaCl 0,1 M. percobaan dilakukan sebagai berikut. Sebanyak 9 gelas kimia ukuran 100 mL diisi dengan larutan buffer masing-masing 10 mL. Kem

Fungsi Larutan Buffer


Larutan buffer digunakan secara luas dalam kimia analisis, biokimia, dan bakteriologi,serta dalam fotografi, industri kulit, dan zat warna. Dalam tiap bidang tersebut, terutama dalam biokimia dan bakteriologi, diperlukan rentang pH tertentu yang sempit untuk mencapai hasil optimum. Kerja suatu enzim, tumbuhnya kultur bakteri, dan proses biokimia lainnya sangat sensitif terhadap perubahan pH.
Cairan tubuh, baik cairan intra sel maup